Ketika kami menjadi guru khidmat di Gontor, bapak Kyai selalu mengulang – ngulang mantra nya kepada kami para guru muda, yang ternyata itu menjadi salah satu rahasia keberhasilan gontor mendidik dan mengeluarkan alumni nya yg militan, dan keilmuan yg dapat dipertanggung jawabkan.

Jika di sekolah luar, syarat diterima menjadi guru adalah minimal S1, tidak dengan pesantren yang sudah menginjakkan 1 abad kebermanfaatannya. Syarat menjadi guru gontor harus pernah jadi santri gontor, dan lulus sebagai alumninya.

Mantra yang selalu di dengungkan kepada kami guru muda ketika itu adalah :

1. Atthoriqotu ahammu minal maddah
Metode mengajar itu lebih penting dari materi yang di ajarkan, maka hendaknya guru mencari metode terbaik dalam menyampaikan ilmu kepada santrinya, Jangan monoton dengan gaya lama guru dalam mengajar.

2. Atthoriqotu muhimmun, walakin almudarrisu ahham
Metode mengajar itu penting, tapi wujud sebagai seorang guru dalam membersamai dan meneladani santri itu lebih penting. Maka wujud guru sebagai teladan tidak akan bisa tergantikan dengan apapun termasuk termasuk kemajuan teknologi seperti sekarang.

3. Wa ruhul mudarrisi ahammu min kulli syai
Akan tetapi mempunyai ruh mudarris/ jiwa pendidik, lebih penting dari semua yang disebutkan tadi. Seorang guru yang mempunyai jiwa pendidik tidak mencukupkan mengajar di kelas. guru akan hadir untuk santrinya dalam setiap keadaan, Dia akan menjadi guru, kakak, kawan bahkan orang tua untuk santrinya, selalu menginspirasi santri dengan keteladanannya, akan menegur santrinya jika ada kesalahan meskipun dia bukan walikelasnya.

Di pesantren Bahrusysyifa, kami merutinkan mengecas ruh pendidik, ruh keikhlasan, ruh perjuangan, ruh semangat dan kesungguh2an setiap hari jumat yang di ikuti seluruh guru yang mengajar dan membersamai santri, kami istilahkan dengan kumpul jum’atan. Pertemuan yang di adakan di aula balerama wakaf manfaat milik haji Luthfi ini, agar guru2 yang membersamai santri 24 jam, senantiasa tercas ruh pendidik dan perjuangannya, kemudian dapat menularkan ilmu serta memberi inspirasi kepada seluruh santri.

Salah satu kegiatan keagamaan oleh Bahrusysyifa di aula Balerama.

Memang masih banyak sekali kekurangan, keterbatasan dan masih banyak yang harus di sempurnakan, tapi kami sadar, para santri yang di titipkan di pondok Bahrusysyifa adalah amanah dari Allah, yang kelak akan mengajarkan generasi berikutnya senantiasa mau bersujud kepada Allah swt dan memberi kebermanfaatan untuk sekitarnya. Semoga Allah berikan kepada guru2 Bahrusysyifa istiqomah dan khusnul khatimah.

By. Achmad Fatkhillah

Ayo nyantri di Bahrusysyifa Lumajang.
 

Donasi untuk Santri Penghafal Quran Bahrusysyifa.
Bank BSI : 7215-7177-09  (an. Bahrusysyifa Bagusari).
Konfirmasi Donasi : 0821-4471-2013 atau Klik Disini.

Jangan lupa untuk terus mengunjungi kami dan dapatkan informasi terbarunya di :
Instagram Bahrusysyifa : Klik Disini
Facebook Bahrusysyifa : Klik Disini
Youtube Bahrusysyifa : Klik Disini
Website Bahrusysyifa : Klik Disini

One Response

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *