Lumajang, 25 September 2024-Taman Asuh Anak Muslim (TAAM) Qur’an Bahrusysyifa Berhasil Menggelar Kegiatan Manasik Haji. Ratusan Santri Cilik Taman Kanak-Kanak (TK), Kelompok Bermain (KB), dan Taman Penitipan Anak (TPA) di kabupaten Lumajang berkumpul di halaman Ma’had Putra Bahrusysyifa Lumajang untuk melaksanakan Manasik Haji. Kegiatan tersebut bagian upaya meningkatkan syiar Agama Islam sekaligus membentuk generasi penerus yang sholeh-sholehah. Dalam kegiatan ini, ratusan santri rata-rata berusia 3-6 tahun, bahkan ada yang berusia 2 bulan dari Taman Penitipan Anak (TPA) dibimbing oleh para ustadzah untuk mengenal ibadah Haji dan memahami tata cara beribadah Haji.

Perwakilan Panitia memberikan sambutan dan mengatakan dalam kegiatan manasik haji ini bertujuan untuk membentuk Generasi Cinta Allah dan Rasul-Nya dan sekaligus mengenalkan sejak dini bagaimana tata cara pelaksanaan haji kepada anak-anak, agar nantinya dapat memahami dan meningkatkan ilmu agama kepada anak-anak kita. “Selamat pagi dan selamat datang para Jamaah haji cilik dan juga para bunda-bunda sekalian. Dengan kegiatan ini, kita memperkenalkan kepada anak tentang rukun islam khususnya pelaksanaan haji, semoga anak-anak kita dapat belajar dan senang dalam pelaksanaan praktik manasiknya”. Ujarnya
Para santri cilik penuh antusias dan serius mengikuti praktik manasik haji, termasuk tata cara berpakaian dan pelaksanaan rukun haji dengan runtut. Mengenakan baju ihram bagi santri laki-laki dilengkapi dengan kantong kerikil dan tanda pengenal diri, sementara santri perempuan mengenakan pakaian berwarna putih wajib menutup aurat dengan wajah dan tangan tetap terbuka. Hal yang tidak kalah penting dalam memberi pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama kepada anak-anak, adalah tentang tata cara ritual keagamaan yang dapat diaplikasikan anak-anak dalam kehidupan sehari-hari secara konsisten seperti membaca Al-Quran, menghafal Al-Quran, salat, puasa, sedekah yang wajib diperkenalkan kepada anak-anak sejak usia dini.

Kegiatan atau peragaan Manasik Haji Cilik merupakan salah satu kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Taman Asuh Anak Muslim (TAAM) Qur’an Bahrusysyifa menjadi wadah bagi anak-anak untuk memperoleh pengetahuan agama sejak dini tentang pelaksanaan rukun Islam yang kelima, yaitu haji. Dari Ibnu Umar ia berkata:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم «بُنِيَ الإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Artinya: “Nabi SAW bersabda: “Islam itu didirikan atas lima perkara. Yaitu, bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya, mendirikan sholat, menunaikan zakat, puasa pada bulan Ramadan, menunaikan ibadah haji ke Baitullah bagi yang mampu melakukannya.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
Tak jarang para ustadzah melakukan latihan atau manasik haji untuk mengenalkan pada anak-anak bagaimana tahapan atau rukun-rukun dalam ibadah haji. Tujuan pelaksanaan manasik haji untuk memberikan pemahaman kepada para santri cilik bagaimana cara melakukan praktik tawaf, sa’i, wukuf, lempar jumrah, dan prosesi ibadah lainnya dengan kondisi yang dibuat mirip dengan keadaan di tanah suci.

Dalam kegiatan ini, para santri cilik diajak untuk melakukan simulasi manasik haji secara sederhana. Di mulai dari Ihram, Wukuf, Lempar Jumrah, mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali (thawaf), Meminum air zam-zam, lari-lari kecil dari bukit shafa ke bukit marwah (sa’i) dan tahallul. Selain itu, para pendidik juga mengajarkan doa-doa yang terkait dengan setiap rangkaian manasik haji dan di beri penjelasan sejarah di setiap rangkaian manasik haji.
Kegiatan manasik haji tidak hanya sekedar simulasi ibadah, namun juga memiliki dampak positif bagi tumbuh kembang anak. Melalui kegiatan ini, anak-anak diajarkan untuk memahami nilai-nilai keislaman seperti kesabaran, keikhlasan, dan persaudaraan. Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian anak. Dengan berpartisipasi dalam kegiatan manasik haji, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi muda yang berakhlak mulia dan cinta pada agama.
Penulis : Rosi (TK TAAM QUBA)
[elementor-template id=”14441″]